NavigasiKreatif.id, BOGOR – Pokja Bunda PAUD Kota Makassar melaksanakan studi tiru bertajuk “Belajar dari Praktik Baik: Mewujudkan PAUD Berkualitas yang Holistik dan Ramah Anak” di KB/TK Bosowa Bina Insani, Kota Bogor, Selasa (19/8/2025).
Rombongan dipimpin oleh Ketua Pokja Bunda PAUD Kota Makassar, Titin Florentina, didampingi jajaran pengurus serta lima kepala sekolah PAUD Negeri di Kota Makassar.
Sambutan Hangat dari Bosowa Bina Insani
Rombongan disambut hangat oleh Head of Bosowa School, Eko Arianto, Sekretaris Yayasan Bosowa Bina Insani, Dedeh Soeria Atmadja, Deputy Director Finance Bosowa School, Adi Adriyadi Lingga, serta jajaran pimpinan dan staf sekolah.
Dalam sambutannya, Eko menyampaikan apresiasi atas kunjungan Pokja Bunda PAUD Makassar. Ia menjelaskan sejarah dan visi sekolah yang sejak 1990 konsisten membangun pendidikan ramah anak.
“KB/TK Insani didedikasikan untuk perkembangan optimal anak usia 3–6 tahun. Dengan suasana belajar yang kondusif, kami ingin melahirkan generasi cerdas akademik sekaligus berakhlak mulia,” ujarnya.
Adapun program unggulan sekolah ini antara lain foundation program, puncak tema, term break, fieldtrip, PHBI, dan PTLP.
Apresiasi Pokja Bunda PAUD Makassar
Ketua Pokja Bunda PAUD Makassar, Titin Florentina, mengapresiasi penerimaan hangat dari pihak sekolah. Ia menegaskan, studi tiru ini menjadi sarana penting dalam meningkatkan kapasitas pengelolaan PAUD di Makassar.
“Kami belajar langsung mengenai kurikulum, metode pembelajaran, hingga program pendukung ramah anak. Hal ini sangat bermanfaat untuk kami terapkan di Makassar,” kata Titin.
Observasi dan Dialog dengan Tenaga Pendidik
Peserta studi tiru berkesempatan meninjau ruang kelas, fasilitas sekolah, dan berdialog langsung dengan guru. Mereka juga mengamati strategi pembelajaran, mengisi instrumen evaluasi, dan mewawancarai tenaga pendidik untuk mendalami praktik holistik yang dijalankan.
Diskusi berlanjut dengan pembahasan implementasi kurikulum, program kantin sehat, pemeriksaan kesehatan anak secara berkala, hingga kegiatan ekstrakurikuler.
Pelajaran Penting untuk Penguatan PAUD di Makassar
Titin menegaskan, ada banyak praktik baik yang bisa menjadi contoh, mulai dari kurikulum berbasis tugas perkembangan anak, keterlibatan orang tua melalui Parents Learning, desain ruang kelas yang ramah anak, hingga sinergi harmonis antara yayasan, guru, dan orang tua.
“Guru-guru di sini terlihat fokus mendampingi anak. Sinergi yang kuat membuat atmosfer belajar menjadi menyenangkan dan penuh dukungan,” ucapnya.
Melalui kunjungan ini, Titin berharap Pokja Bunda PAUD Makassar mampu membawa pulang praktik baik yang bisa direplikasi di PAUD Kota Makassar.
“Semoga langkah ini mendukung terwujudnya pendidikan anak usia dini yang berkualitas, holistik, dan ramah anak,” pungkasnya.